Sabtu, 24 Maret 2012

SPEKTIP



23 Maret 2012
Pukul 22.31 WIB

Tidak tau darimana awalnya persahabatan itu terjalin, tidak mengerti kenapa mareka yang terpilih dari sekian banyak manusia yang ada, dan saya juga tidak ingin ambil pusing dengan itu semua, tidak penting booo !
Drama persahabatan di perankan oleh empat tokoh unik ( rencana mau masukin langka, cuman galau nihh ), mereka berbeda tak akan pernah sama tapi inilah yang membuat mereka unik, dalam perbedaan itu mereka masih satu jalan satu pemikiran dan satu idealisme. Saya tidak akan mengungkap siapa tokoh-tokoh itu, karena disini saya tidak mengambil angle pengungkapan tokoh ( ilmu dari pelatihan jurnalistik ) melainkan pengungkapan keadaan mereka sekarang.
Hampir semua orang yang mengenal mereka tau bagaimana kekompakan mereka.
sulit dipengaruhi ( pasti donk )
Sulit disogok ( hmm emank kodok, loh apa hubungannya hehe )
Sulit ditindas ( karena mereka bukan manusia kertas )
Hedeuhhhh ngaco ni kemana mana, ada baiknya fokus fokus dan fokus, yukk mari !

Well, seperti yang saya katakan tadi, saya ingin berbagi sedikit tentang keadaan mereka sekarang.  Mereka merupakan orang-orang organisasi yang aktif, tapi ga sombong lohhhh, hehhe. Kecintaan mereka pada organisasi membuat mereka mau berusaha dengan keras memikirkan nasib organisasi itu sendiri tanpa embel-embel apapun. Kekerasan hati mereka memperjuangkan yang memang menurut mereka adalah yang terbaik tak pernah pupus walaupun ketidaksetujuan banyak pihak tetap tidak membuat mereka surut untuk melangkah maju.

Beberapa hari ini, mereka baru saja melahirkan sebuah wadah yang berasaskan ”knowledge, forecast, dan experience” yang menurut mereka memang pantas dilahirkan, beranggotakan empat tokoh mereka yakin dan percaya wadah ini akan membantu mereka untuk mengembangkan ide-ide mereka ( kalau wadah yang lain belum tentu,kalau wadah ini milik sendiri pasti bisa  J ). Hanya segelintir orang saja yang tau mengenai hal ini karena memang mereka tidak berencana untuk meneriakkannya ke seantero dunia dan memang itu belum perlu, mereka sepakat ini adalah tempat kita dan tidak boleh ada yang mencampurinya siapapun itu.
Namun masalahnya bukan itu, beberapa hari ini dan kedepan mereka sedang dan akan memperjuangkan yang memang pantas untuk diperjuangkan, dan tibalah disaat sesuatu keputusan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya harus mereka ambil. Jadi kira-kira percakapan waktu itu begini ( tiga tokoh yang ada bertatap wajah dengan tokoh luar) :
A : jadi bagaimana menurut kalian ? siapa yang pantas….. ( mereka sudah mengerti         maksudnya )
MDA : sepakat hanya nama itu !
A : well, lalu untuk satu lagi ? saya rasa tidak ada yang lain yang memang tepat ( hal lain lagi ni )
MDA : terkejut !! akhirnya dengan berat hati dan berusaha mengerti dengan keadaan itu, mereka setuju ( ada yang sampe menitikkan air mata ).
Sejak percakapan itu terjadi, badai mulai menerpa hati masing-masing walaupun tidak tampak tapi saya yakin itulah yang dirasakan. Mereka tidak berpisah hanya saja wadah umum untuk mencurahkan aspirasi mereka secara tidak langsung akan berbeda. Yap pada akhirnya ketiganya harus menanyakan persetujuan tokoh utama dalam cerita ini, dengan yakin ia menjawab “TIDAK, darah saya sudah disini dan bla bla bla…” dan jawaban itu memang sudah terpikirkan oleh ketiganya.
Ketika mereka ingin satu suara membangun
Ketika mereka ingin satu aspirasi untuk mengisi
Ketika mereka ingin bertatap dalam satu atap
Tapi inilah peperangan keadaaan sebenarnya, ingin bahu membahu bersama memajukan organisasi hanya saja harus di tempat yang berbeda. Memang belum terjadi tapi saya beranggapan bisa saja ini terjadi.





Buat R :
Mungkin anda belum setuju tapi cobalah berpikir analogis, bukankah selama ini anda selalu KRITIS dan itu pula yang manjadikan spektip ada ???
Buat M dan D:
Kawan, ayolahh lekas putuskan apa yang akan dilakukan kedepan ? kalian sekarang bukanlah junior ingusan yang terkadang diremehkan. Saya percaya kita bisa.

BERBEDA ATAP TIDAK AKAN PERNAH MEMECAHBELAHKAN
BERBEDA WADAH TIDAK AKAN MEMATAHKAN
YAKINLAH SATU HAL KAWAN,
SAYA DIA ANDA DAN KITA TETAP SATU
DAN ITU TAK AKAN TERGANTIKAN
HIDUP MAHASISWA
SPEKTIP BERJAYA

Saya tidak tau apakah ini pantas disebut tulisan atau hanya seonggok sampah, ibaratnya kalau kuburan ini batu nisannya, tapi apapun panggilannya untuk ini saya hanya ingin mengabadikan bahwa hari ini memang ada hal besar yang terjadi dalam spektip.

1 komentar:

q.parat'spektip mengatakan...

jangan paksakan kepompong menjadi kupu-kupu ^x^